1. Time
Schedule Proyek
a.
Definis
Secara umum setiap proyek
pasti membutuhkan suatu penjadwalan atau schedule dalam tahapan phase
perencanaan, secara singkat penjadwalan atau schedule konstruksi merupakan
suatu cara untuk menentukan dan menetapkan waktu pelaksanaan item pekerjaan
serta alokasi sumber daya yang akan digunakan (man power, material, equipment)
selama proses konstruksi.
b.
Contohnya
Contoh time schedule Proyek yang didanai dengan dana pemerintah
harus mempunyai time schedule yang jelas. Membuat time schedule harus
benar-benar jelas kapan proyek dimulai hingga proyek selesai 100%. Maka analisa
dengan realita di lapangan harus benar-benar sinkron.
Time schedule dibuat sebelum
proyek dimulai. Tiap-tiap bagian pekerjaan yang tertulis pada RAB bangunan
dibuat menjadi prosentase. Kemudian tiap-tiap pekerjaan diprediksi bakal
selesai dalam berapa waktu. Namun biasanya dibuat mingguan. Untuk lebih jelas
silakan perhatikan contoh time schedule proyek berikut ini.
Contoh time schedule:
Contoh time schedule:
Schedule diatas juga harus
dicocokkan dengan realita keadaan di lapangan. Apakah pelaksanaan di lapangan
sesuai di lapangan atau tidak, maka hal tersebut dapat terlihat pada kurva S.
Perhatikan contoh perbandingan schedule proyek dengan realisasi sebenarnya.
c. Jenis-Jenis Model Schedule
·
Curve-S, model penjadwalan semacam ini berupa
penjadwalan yang berfungsi untuk memberikan informasi berupa bobot pekerjaan
(Sb-y) dengan index dari 0 – 100% berdasarkan waktu durasi proyek (Sb-x)
sehingga hubungan kedua sumbu tersebut membentuk kurva yang berbentuk S.
Curve-S umumnya berguna dalam memonitoring kemajuan pekerjaan dalam pelaksanan
konstruksi guna bermanfaat dalam memberikan bukti laporan atas proses
administrasi pembayaran kepada pihak pemilik/owner berdasarkan kemajuan proyek
yang telah dikerjakan serta dapat mengetahui kemajuan kinerja waktu pelaksanaan
proyek apakah proyek mengalami kemajuan waktu pekerjaan atau
keterlambatan/varian.
·
Gantt Chart, berupa model penjadwalan atau schedule
yang memproyeksikan item pekerjaan/pada sumbu y terhadap waktu pelaksanaannya
yang berupa model diagram batang/Gantt secara horizontal sepanjang waktu total
penjadwalan pada sumbu x/durasi proyek. Model penjadwalan ini berfungsi
memberikan informasi urutan item pekerjaan yang akan dikerjakan secara
sistematis dan juga dapat memberikan informasi berupa kemajuan proyek
berdasarkan jadwal rencana dan aktual selama proses konstruksi dan tidak
memberikan informasi lainnya seperti kinerja biaya, jalur kritis dan bobot
pekerjaan.
·
Network Planning/Jaringan Kerja, merupakan model
instrumen pengukuran jadwal proyek dengan menggunakan logika jaringan kerja
untuk mendeteksi item pekerjaan yang berada pada jalur kritis maupun untuk
mengetahui waktu detail pekerjaan yaitu dapat menentukan waktu yang paling
cepat (Early Time) dan waktu paling lama (Latest Time) untuk dikerjakan dan
waktu selesainya pada setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Model
jaringan kerja bisa berupa Critical Path Method (CPM), Predence Diagram Method
(PDM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Ketiga model jaringan
kerja tersebut disesuaikan dengan jenis proyek yang akan dikerjakan misalnya
untuk metode PERT lebih ideal gunakan jika proyek masih tergolong baru dimana
waktu estimasi penjadwalannya masih belum pasti dimana perobabilitas waktu
pelaksanaannya dapat lebih cepat ataupun lama.
· Resources Scheduled Distribution, model penjadwalan ini merupakan uraian dari penjadwalan sebelumnya dimana dalam penjadwalan ini hanya berfokus pada sumber daya yang akan dijadwalkan selama proses konstruksi baik distribusi jadwal tenaga kerja, material dan peralatan proyek. Fungsi dari model penjadwalan ini yaitu dapat memberikan informasi target alokasi sumber daya berdasarkan jumlah yang akan direncanakan/digunakan pada periode pelaksanaan proyek, sehingga dapat mencegah terjadinya keterlambatan waktu alokasi sumber daya proyek di lapangan yang tentunya mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek secara keseluruhan.
·
Earned Value Management (EVM)/Earned Value Analysis
(EVA), model penjadwalan atau schedule semacam ini pada dasarnya merupakan
instrumen pengukuran kinerja/performance (nilai hasil) terhadap waktu dan biaya
suatu proyek khusunya di bidang konstruksi. Parameter dasar pada metode EVM
yaitu Budgeting Cost Work Performance (BCWP)/Earned Value (EV) yaitu nilai
hasil bobot pekerjaan aktual di lapangan dikalikan dengan harga satuan
pekerjaan pada setiap item pekerjaan yang telah dikerjakan, kemudian parameter
ke -2 yaitu Actual Cost Work Performance (ACWP) yaitu parameter yang
menunjukkan biaya aktual yang telah dikeluarkan pada suatu pekerjaan sampai
periode dilakukannya evaluasi kinerja dan parameter ke-3 yaitu Budgeting Cost
Work Scheduled (BCWS)/Planned Value/PV yaitu parameter yang menunjukkan rencana
biaya yang akan dikeluarkan berdasarkan perencanaan schedule yang dibuat.
Pemodelan penjadwalan kinerja ini juga dapat menganalisis tingkat
penyimpangan/varians waktu dan biaya proyek, indeks kinerja waktu dan biaya
serta dapat digunakan dalam meramalkan/estimasi total waktu dan biaya proyek
secara keseluruhan berdasarkan index kinerja proyek yang telah dikerjakan
sampai pada saat proyek dievaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar